
Mahasiswa baru merupakan masa peralihan dari bangku SMA menuju bangku perkuliahan. Sehigga masih banyak istilah-istilah yang perlu dipahami dan disesuaikan. Apalagi, budaya-budaya kampus yang mungkin akan membuat kalian tercengang ketika melihatnya. Mulai dari budaya perkuliahan yang jadwalnya sering “awur-awuran” kayak lalu lintas kota pas jam pulang kerja, juga dosen yang sering mengubah jadwal mendadak, hingga budaya organisasi yang masih mengenal senioritas.
Nah, kali ini kita akan membahas tentang Organisasi-organisasi Mahasiswa Universitas Persatuan Guru Republik Indonesia Semarang (UPGRIS). Kita mulai dari istilahnya dulu. Organisasi mahasiswa disebut ORMALE yang terdiri dari ORMAWA (Organisasi Mahasiswa) dan LEMAWA (Lembaga Mahasiswa). Kita kupas satu-satu berdasarkan Pedoman LEMAWA ORMAWA Nomor 11 Tahun 2017 yang Intinya,
1. Lembaga Tinggi Mahasiswa
Ini bisa dibilang lembaga tertinggi di UPGRIS di tingkat mahasiswa. Isinya ada 3, sesuai dengan sebutannya yaitu Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM), Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM), dan Lembaga Keuangan Mahasiswa (LKM).
a. Yang pertama BEM U, ini adalah lembaga eksekutif yang pimpinanya sering disebut ‘Presiden Mahasiswa’ dan ‘Wakil Presiden Mahasiswa’, mirip-mirip dengan negara kita tercinta ini ada presiden dan wakil presiden.
b. Nomor dua yaitu DPM, ini mirip dengan DPR di tingkat negara. Tugasnya sebagai lembaga legislatif yang merancang dan membuat UUD yang akhirnya digunakan mahasiswa dalam kegiatan di organisasi kampus.
c. Terakhir yaitu LKM. Kalau ini mungkin sedikit asing di telinga temen-temen, karena kita tahu di negara kita tidak ada lembaga khusus yang seratus persen mirip. Secara singkat, lembaga kampus memberikan support anggaran untuk mahasiswa untuk meningkatkan skill dan kreativitas kita dengan Dana Kegiatan Mahasiswa (DKM). Nah, karena di UPGRIS ga cuma ada 10 organisasi, maka alokasi dana tersebut perlu dikelola oleh mereka yang mampu dan punya integritas di bidang keuangan.
2. ORMAWA atau Organisasi Mahasiswa
Ini adalah wadah pengembangan skill dan kreativitas mahasiswa. Bisa juga disebut Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM). Kalau ini banyak banget jenisnya ada di bidang seni, olahraga, keagamaan, bahkan kepenulisan. Jadi, ini bisa kalian liat di Expo dan pengenalan di Balairung. Oiya, UKM ini di tingkat Universitas dan beberapa fakultas juga sudah mendirikan.
3. LEMAWA atau Lembaga Mahasiswa
Kalau ini sama kayak yang atas, sama sama eksekutif. Bedanya, Lemawa ini ditingkat Fakultas dan Program Studi. Terdiri dari Badan Eksekutif Fakultas (BEM F) dan Himpunan Mahasiswa Program Studi (Hima Prodi).
Tiga pembagian organisasi di atas adalah organisasi internal kampus. Karena ada juga organisasi eksternal kampus yang wajib banget diketahui mahasiswa baru. Karena di sini akan banyak mahasiswa yang tergoda oleh iming-iming pengkaderannya. Organisasi eksternal mahasiswa di UPGRIS yang terdaftar dalam Buku Panduan POEMA terdiri dari dua jenis, yakni Organisasi Daerah (Orda) dan Organisasi Mahasiswa Eksternal Kampus (Ormek). Dua jenis organisasi ini yaitu:
a. Orda atau Organisasi Derah
Sampai hari ini Orda di naungi oleh BEM U, tepatnya di Kementrian Seni dan Budaya. Orda ini adalah bentuk solidaritas dan kekeluargaan dari mahasiswa yang berasal dari sesama daerah. Biasanya, logo Orda ini hampir mirip dengan logo kabupaten per daerah. Namun, tidak semua. Sampai artikel ini ditulis ada 9 Orda yang terdaftar (KUMBANG, IMAKEN, KMJS, IMPARA, PAMPA, IPMK, IMT, IMP, IMADE).
b. Ormek atau Organisasi Mahasiswa Eksternal Kampus
Organisasi ini belum dinaungi oleh BEM U atau kampus. Sehingga bisa dikatakan ini adalah organisasi independen yang berporos pada ideologi masing-masing pemahaman. Visi misi mereka berbeda-beda pula. Ormek yang ada di UPGRIS sampai hari ini adalah PMII (Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia), GmnI (Gerakan mahasiswa nasionalis Indonesia), HMI (Himpunan Mahasiswa Islam), dan KAMMI (Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia).
Sampai sini, mahasiswa sudah bisa mengetahui secuil informasi dan istilah organisasi di UPGRIS. Tulisan ini juga bisa jadi bahan pertimbangan mahasiswa baru biar ga merasa tersesat di sistem pengkaderan janji manis kating. Organisasi internal atau eksternal pada dasarnya punya plus dan minus masing-masing. Saran untuk mahasiswa baru, harus kenali dulu kemampuan diri sendiri, kemampuan yang ingin ditingkatkan, dan pelajari tentang organisasi yang diminati. Tapi inget ya temen-temen, jangan mudah terpengaruh dengan lingkungan dan tetep pada pendirian.
Penulis: Sabrina
Editor: Ika