
Serangkaian Pekan Orientasi Mahasiswa (Poema) mahasiswa baru Universitas PGRI Semarang pada Jumat (3/10/2025) menggelar Expo ORMALE di lapangan kampus 4 UPGRIS. Kegiatan Expo Kampus merupakan agenda POEMA lanjutan setelah pengenalan UKM di Balairung pada (2/10/2025). Melalui Ekspo Kampus, mahasiswa diajak untuk mengenal lebih dekat berbagai keorganisasian seperti Lembaga Mahasiswa (Lemawa), Organisasi Mahasiswa (Ormawa), Unit Kegitan Mahasiswa (UKM ), serta Organisasi Daerah (Orda).
Berbagai tanggapan dilontarkan oleh mahasiswa baru terkait rangkaian kegiatan POEMA yang telah mereka lakukan selama hampir satu pekan kemarin. POEMA menjadi momen yang ditunggu dan ajang untuk mendapat teman baru.
“Yang pasti sangat senang yah, karena Poema adalah moment yang paling sangat ditunggu-tunggu oleh mahasiswa baru, dan yang kedua saya sangat senang juga karena mendapatkan banyak teman-teman,” ucap Ina Santika mahasiswi baru prodi PGSD.
Tidak hanya itu, melalui wawancara beberapa mahasiswa juga mengungkapkan unek-unek mereka terhadap fasilitas yang dirasa tidak memadai. Seperti lahan parkir, toilet, WI-FI, sampai susunan kegiatan yang mereka anggap “suka molor”. Ketika diwawancarai awak Vokal mengenai bagaimana kegiatan berlangsung, Ariana yang merupakan mahasiswi baru Prodi Hukum dan Indah Latifatun mahasiswi baru Pendidikan Biologi mengungkapkan kritik yang sama perihal susunan kegiatan Poema.
“Kemarin itu ketika di Balairung kan di jadwal itu kan jam tiga, tapi malah molor sampe jam 5,” tutur Ariana.
“Dari pihak panitianya tuh mohon kalau semisal acaranya tuh tepat waktu jangan diundur-undur, karena kasian yang misalnya dari kampus nglaju ke rumah, misal perjalanannya satu jam atau dua jam gitu kan kasian, apalagi kalau yang pulang jalan kaki sendiri itu kan kasian juga. Jadi untuk pihak panitia atau pihak kampus kalau emang acaranya dari jam segini sampe segini yaudah start-nya tuh jam segitu sampe selesainya yah on time,” jelas Indah memberikan komentar yang sama.
Tidak hanya perihal susunan kegiatan saja yang mendapat evaluasi, tetapi fasilitas pun turut menjadi sorotan. Toilet contohnya. Hal tersebut diungkapkan langsung oleh dua mahasisiwi Prodi PGSD Afifah dan Ina.
“Waktu Ishoma itu sebentar banget, andaikan kamar mandinya itu, kan bareng-bareng jadi harus ngantri dan itu tuh harus tepat waktu kalau enggak nanti bisa diomelin,” jelas Afifah.
“Untuk toiletnya mungkin diperbaiki lagi ya, karena kemarin saya ke toilet itu airnya sangat bau, kotor dan tidak mengenakkan,” ungkap Ina.
Lahan parkir pun kembali menuai kritik karena dianggap sempit sehingga mahasiswa kebingungan untuk memarkirkan kendaraan mereka.
“Parkiran sih kak, sempit gitu” ungkap Noviana singkat yang merupakan mahasiswi baru Prodi Hukum.
“Oh WI-FI di Balairung gak tau password-nya asli, mungkin bisa ditambah WI-FI di Balairung fiks parah-parah,” ungkap Talenta mahasiswa Prodi PGSD.
Kritik yang disampaikan mahasiswa baru menjadi suara yang harus didengar. Bagaimana pun mahasiswa berhak mendapat fasilitas yang nyaman dan memadai saat berkegiatan di kampus. Hal tersebut diharapkan bisa menjadi bahan evaluasi bagi pihak kampus ataupun panitia penyelenggara, agar pelaksanaan POEMA pada tahun selanjutnya dapat lebih baik.
Penulis: Dea
Reporter: Shopi
Editor: Ika