Tag: #germapun

Yu Sumi: Sosok Ibu Pejuang dari Pundenrejo
Profil

Yu Sumi: Sosok Ibu Pejuang dari Pundenrejo

Sumiati yang biasanya dipanggil “Yu Sumi” lahir pada tahun 1970-an yang kini usianya sekitar 55 tahun. Seorang ibu rumah tangga, petani, dan aktivis dari Pale, Pundenrejo, Pati. Bermula dari seorang buyutnya bernama Mbah Duyod yang sudah menggarap lahan yang diurus secara turun-temurun lalu diteruskan oleh ayahnya. Akan tetapi dikarenakan ayahnya sudah lanjut usia maka dilanjutkan oleh Yu Sumi sampai terjadinya perampasan lahan pertanian oleh PT LPI yang hingga sekarang belum ada titik terang. Yu Sumi memiliki dua anak Perempuan dan tiga cucu. Ia tinggal dengan dengan anak-anaknya serta cucu-cucunya, dan sangat peduli dengan kesejahteraan mereka. Yu Sumi dikenal sebagai ibu yang kuat dan gigih dalam memperjuangkan hak-hak keluarganya dan masyarakat sekitarnya. Yu Sumi dan Germapun Yu...
Berkenalan dengan Lek Moh: Petani Pundenrejo yang Terenggut Ruang Bertaninya
Feature, Wawancara

Berkenalan dengan Lek Moh: Petani Pundenrejo yang Terenggut Ruang Bertaninya

“ Dulu tidak pernah kehabisan beras, sekarang harus beli mahal ” – Lek Moh Sambil berlakon dan menggaungkan ' Hidup Petani Pundenrejo!!!' di berbagai tempat, nyatanya Mohammad atau yang sering disapa 'Lek Moh' adalah hanya salah satu warga Pundenrejo yang rindu akan kehidupan indah bertaninya. Bagi Lek Moh, bertani bukan hanya menanam padi untuk mendapatkan uang. Lebih dari menanam, menurutnya 'bertani' adalah raga dari kehidupan. "Makna bertani, kalau orang desa ya, rogone itu. Kalau memang orang desa ya tani ya nyawane , kui rogone. Kesatuan, tani juga, terus cekelane ya pacul, karo sarapan cekelane yo pacul langsung nok sawah ," ucapnya. Kisahnya dengan dunia pertanian dimulai sejak kecil. Lek Moh lahir dari ayah dan ibu petani. Ayah Lek Moh bertani dari terbit fajar, lalu ...
Puncak Weruh Punden: Harapan Kemenangan Warga Pundenrejo
Berita, Straight News

Puncak Weruh Punden: Harapan Kemenangan Warga Pundenrejo

Minggu, 15 Juni 2025 merupakan hari kedua pelaksanaan Festival Rakyat “Weruh Punden” yang dilaksanakan setahun sekali oleh masyarakat Desa Pundenrejo, Kecamatan Tayu, Kabupaten Pati. Seperti hari sebelumnya, warga terlihat antusias dengan rangkaian kegiatan pada hari kedua ini. Dimulai dari kegiatan senam pagi, cek kesehatan gratis, lomba menggambar dan mewarnai, mural, hingga acara puncak dari band Ampas Kopi. Di hari kedua ini juga terdapat acara Diskusi Warga membahas terkait perlawanan Germapun terhadap PT Laju Perdana Indah. Warga meminta agar tanaman tebu tidak tumbuh kembali di lahan pertanian Germapun, sehingga tidak ada alasan untuk PT LPI kembali ke desa Pundenrejo. Selain itu, para warga juga memberikan penjelasan terkait bupati daerah yang seakan-akan tidak membela rakya...
Berita, Straight News

Hari Pertama ‘Weruh Punden’: Bentuk Solidaritas dan Semangat Juang Melalui Festival Warga Pundenrejo

Festival Rakyat dengan tajuk “Weruh Punden” digelar oleh Warga Pundenrejo bersama Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Semarang, selama dua hari dari 14-15 juni 2025. Acara tersebut dilaksanakan di Dusun Jering, Desa Pundenrejo, Kecamatan Tayu, Kabupaten Pati Jawa Tengah, Indonesia. Festival ini diadakan dengan tujuan untuk memperkenalkan potensi yang ada di Pundenrejo. Mengenal lebih luas lagi terkait apa saja yang dimiliki desa tersebut kepada khalayak umum. Beragam kegiatan mengisi acara hari pertama , mulai dari Bazar Warga, Prosesi Jikuk Banyu Kirab Gunungan, Pertunjukan Barongan, Brokohan dan Grebeg Gunungan dan ditutup dengan Pengajian oleh Kyai Ahmad Nadzif Abdul Mudjib dan Kyai Rozi. Kegiatan inti yang paling penting adalah mengambil air dari Kiak Lengkiringan, sebagai bentuk mengho...
Gerakan Masyarakat Petani Pundenrejo (GERMAPUN): “Petani Kelaparan Mencari Sebuah Keadilan”
Straight News

Gerakan Masyarakat Petani Pundenrejo (GERMAPUN): “Petani Kelaparan Mencari Sebuah Keadilan”

Kamis (28/04/2025), Gerakan Masyarakat Petani Pundenrejo atau GERMAPUN bersama dengan mahasiswa mendatangi Polda Jateng. Mereka membawa tuntutan kepada PT. LPI (Laju Perdana Indah) karena telah mengusik, mengintimidasi, hingga melakukan premanisme terhadap mereka. Aksi dimulai dengan seruan orasi dan penyampaian aspirasi petani Pundenrejo sambari menunggu audiensi dari perwakilan petani di dalam. Kemudian dilanjutkan dengan menyurati dan audiensi dengan pihak Badan Pertanahan Nasional (BPN) Jawa Tengah. Kronologi permasalahan konflik ini adalah konflik Agraria. PT. LPI mengklaim 7,3 hektar tanah yang kemudian berdampak pada 100 Kartu Keluarga (KK). Tidak hanya dampak materil, para masyarakat juga mengalami dampak psikologi terhadap intimidasi yang diberikan PT. LPI. Salah satu pet...
Pesan untuk PT Laju Perdana Indah (LPI): Saatnya Petani Pundenrejo, Pati Mendapat Hak Pakai Atas Tanahnya Kembali
Opini

Pesan untuk PT Laju Perdana Indah (LPI): Saatnya Petani Pundenrejo, Pati Mendapat Hak Pakai Atas Tanahnya Kembali

Konflik Agraria antara Gerakan Masyarakat Petani Pundenrejo (GERMAPUN) dengan Perusahaan Gula Pakis atau PT Laju Perdana Indah (LPI) kian memanas dan belum menemui titik terang. Pasalnya tanggal 13 Maret 2025 kemarin, baru saja Joglo Juang Petani Pundenrejo diduga dirubuhkan oleh Jeger-Jeger suruhan PT LPI dengan membawa massa sebanyak 6 truk bak terbuka. Joglo tersebut baru dibangun pada 1 Maret 2025 bertepatan dengan hari pertama bulan Ramadhan sebagai aup-aupan atau tempat untuk berteduh, tempat untuk beribadah pula, serta tempat untuk rembug perjuangan GERMAPUN dalam menuntut hak pakai atas tanahnya kembali. Tanah Seluas 7,3 Hektar Itu Milik Nenek Moyang Jika kita menilik ulang sejarah, tanah sengketa tersebut pada tahun 1950 hingga tahun 1960-an awalnya dikelola oleh warga Punde...